Nusa Penida - Warga Banjar Klod, Desa Jungutbatu, Nusa Penida, gempar. Hal tersebut menyusul temuan tulang belulang dan tengkorak manusia di pekarangan milik warga setempat. Penemuan tulang belulang serta tengkorak manusia itu terjadi, Rabu (18/5) sekitar pukul 18.00 Wita. Lokasinya di rumah Kadek Siata, 31, warga Banjar Kelod, Jungutbatu. Ketika itu, Siata sedang menggali lubang untuk memasang pipa besi. Pemasangan pipa besi itu terkait dengan usaha perbengkelan yang dilakoni Siata.
Informasi dari warga, Rabu sore itu Siata menggali lubang yang akan digunakan untuk memasang pipa besi. Siata membuat lubang dengan menggali menggunakan cangkul. Nah, saat menggali pada kedalamam setengah meter, cangkul membentur benda keras. Awalnya Siata mengira benda keras yang membentur cangkulnya itu adalah akar kayu yang sudah lapuk. Dia pun turun mengambil dengan maksud hendak menyingkirkan. Namun dia terperanjat.setelah dekat dan dia amati, benda tersebut ternyata tulang belulang dan tengkorak manusia. Posisi tulang belulang tersebut tertelungkup, dengan posisi tengkorak menghadap ke arah selatan. Kondisi tulang dan tengkorak itu sudah agak lapuk dan tanpa pakaian.
Kontan saja, temuan tersebut membuat heboh warga sekitar. Tak tahu apa yang harus dilakukan, Siata dan warga lainnya melaporkan temuan tulang belulanhg serta tengkorak manusia itu ke Polsektif Nusa Penida. Sore itu juga, tulang belulang dan tengkorak tersebut digali dan terus dievakuasi oleh warga bersama polisi. Setelah proses identifikasi di TKP, tulang belulang dan tengkorak itu dititipkan di puskesmas, sebelum kemudian dikirimkan RS Sanglah Denpasar untuk pemeriksaan. Masih belum jelas identitas tulang belulang dan tengkorak tersebut.
“Bermacam perkiraan yang berkembang. Namun dilihat dari bentuk tulang belulang dan tengkorak itu sudah lama,” ujar Kepala Dusun Klod I Komang Rejeki, yang juga Baga Pawongan Desa Pakraman Jungutbatu.
Yang jelas, temuan tulang belulang dan tengkorak manusia dirasakan sebagai hal yang leteh oleh warga setempat. Karena itulah, prajuru dan tokoh warga akan menanyakan hal itu kepada sulinggih atau pandhita. “Bagaimana dari sisi niskalanya,” imbuh Komang Rejeki.
Sementara, warga akan menggelar upacara pembersihan niskala secara sederhana dulu, yakni dengan Upacara Pamrayascita Alit. “Besok (Sabtu hari ini) rencananya dilaksanakan,” kata Komang Rejeki. (NB)
Informasi dari warga, Rabu sore itu Siata menggali lubang yang akan digunakan untuk memasang pipa besi. Siata membuat lubang dengan menggali menggunakan cangkul. Nah, saat menggali pada kedalamam setengah meter, cangkul membentur benda keras. Awalnya Siata mengira benda keras yang membentur cangkulnya itu adalah akar kayu yang sudah lapuk. Dia pun turun mengambil dengan maksud hendak menyingkirkan. Namun dia terperanjat.setelah dekat dan dia amati, benda tersebut ternyata tulang belulang dan tengkorak manusia. Posisi tulang belulang tersebut tertelungkup, dengan posisi tengkorak menghadap ke arah selatan. Kondisi tulang dan tengkorak itu sudah agak lapuk dan tanpa pakaian.
Kontan saja, temuan tersebut membuat heboh warga sekitar. Tak tahu apa yang harus dilakukan, Siata dan warga lainnya melaporkan temuan tulang belulanhg serta tengkorak manusia itu ke Polsektif Nusa Penida. Sore itu juga, tulang belulang dan tengkorak tersebut digali dan terus dievakuasi oleh warga bersama polisi. Setelah proses identifikasi di TKP, tulang belulang dan tengkorak itu dititipkan di puskesmas, sebelum kemudian dikirimkan RS Sanglah Denpasar untuk pemeriksaan. Masih belum jelas identitas tulang belulang dan tengkorak tersebut.
“Bermacam perkiraan yang berkembang. Namun dilihat dari bentuk tulang belulang dan tengkorak itu sudah lama,” ujar Kepala Dusun Klod I Komang Rejeki, yang juga Baga Pawongan Desa Pakraman Jungutbatu.
Yang jelas, temuan tulang belulang dan tengkorak manusia dirasakan sebagai hal yang leteh oleh warga setempat. Karena itulah, prajuru dan tokoh warga akan menanyakan hal itu kepada sulinggih atau pandhita. “Bagaimana dari sisi niskalanya,” imbuh Komang Rejeki.
Sementara, warga akan menggelar upacara pembersihan niskala secara sederhana dulu, yakni dengan Upacara Pamrayascita Alit. “Besok (Sabtu hari ini) rencananya dilaksanakan,” kata Komang Rejeki. (NB)
0 komentar:
Posting Komentar